Sunday, October 26, 2025
HomeKab. CiamisDesa BendasariNikah Beda Zaman! Kejutan Unik Pernikahan Tradisional di Desa Bendasari

Nikah Beda Zaman! Kejutan Unik Pernikahan Tradisional di Desa Bendasari

Halo, para pembaca budiman! Mari sambut sukacita pernikahan tradisional di Desa Bendasari yang sarat akan adat istiadat dan pesona budaya yang memikat.

Pengantar

Halo, para pembaca setia! Sebagai admin Desa Bendasari, kami ingin mengajak Anda semua untuk menyelami kekayaan budaya Indonesia melalui prosesi pernikahan tradisional yang unik di desa kami. Tradisi yang telah diwariskan turun-temurun ini merupakan perpaduan apik antara adat dan budaya yang sungguh memikat. Mari kita menjelajahi keistimewaan prosesi pernikahan di Desa Bendasari!

Prosesi pernikahan di Desa Bendasari memiliki ciri khas yang membedakannya dari daerah lain. Setiap tahapannya dilalui dengan penuh makna dan simbolisme, yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat kami. Dari awal hingga akhir, prosesi ini menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan penghormatan terhadap tradisi.

Penasaran seperti apa prosesi pernikahan tradisional di Desa Bendasari? Yuk, ikuti terus artikel ini untuk mengetahui detail lengkapnya! Kami akan mengupas tuntas setiap tahapan prosesi, mulai dari persiapan hingga resepsi pernikahan.

Prosesi Lamaran

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Unik di Desa Bendasari
Source weddingmarket.com

Prosesi lamaran, sebuah tradisi sakral dalam pernikahan adat Desa Bendasari, merupakan awal dari rangkaian prosesi pernikahan yang sarat makna dan keindahan. Dalam prosesi ini, keluarga calon mempelai pria resmi menyatakan niat mereka untuk mempersunting si dambaan hati. Berbeda dengan lamaran pada umumnya, prosesi lamaran di Desa Bendasari kaya akan adat dan ritual unik yang telah diwarisi turun-temurun.

Prosesi lamaran biasanya diawali dengan silaturahmi keluarga besar kedua belah pihak. Diiringi seserahan berupa berbagai barang simbolis, seperti pakaian adat, perhiasan emas, dan makanan tradisional, calon mempelai pria bersama keluarganya dengan hormat memasuki rumah keluarga mempelai wanita. Saat itulah, pembicaraan yang sakral mengenai pernikahan resmi dimulai.

Perangkat Desa Bendasari berperan penting dalam prosesi lamaran. Mereka bertindak sebagai penghubung dan mediator antara kedua belah pihak, memastikan bahwa setiap tahapan ritual dilaksanakan dengan benar sesuai adat istiadat. Dengan bimbingan perangkat desa, kedua keluarga berdiskusi mengenai hal-hal penting terkait pernikahan, mulai dari tanggal, maskawin, hingga acara resepsi.

Setelah melalui serangkaian dialog dan pertukaran pikiran yang mendalam, momen krusial pun tiba. Calon mempelai pria beserta keluarganya secara resmi menyampaikan pinangan kepada keluarga mempelai wanita. Dengan penuh harap, mereka menanti jawaban yang menentukan nasib cinta mereka. Jika pihak keluarga mempelai wanita menerima lamaran tersebut, suasana haru dan bahagia akan menyelimuti kedua belah pihak. Itulah tanda bahwa ikatan cinta antara dua insan telah mendapat restu dari orang tua dan keluarga.

Warga Desa Bendasari sangat menjunjung tinggi tradisi prosesi lamaran ini. Bagi mereka, prosesi ini bukan sekadar ritual adat, tetapi lebih dari itu, prosesi ini merupakan cerminan nilai-nilai luhur budaya leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui prosesi lamaran yang sakral, mereka mengabadikan ikatan kasih sayang, kekeluargaan, dan rasa hormat antar sesama.

Prosesi Siraman

Prosesi siraman merupakan ritual yang sangat sakral dalam rangkaian pernikahan adat di Desa Bendasari. Diyakini bahwa ritual ini dapat membersihkan mempelai dari segala keburukan dan kesialan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Prosesi ini dilakukan pada hari yang sama dengan akad nikah, biasanya menjelang sore hari. Para tamu undangan diundang untuk menyaksikan prosesi ini.

Upacara diawali dengan pengambilan air dari tujuh sumber mata air atau sumur yang berbeda. Air tersebut kemudian disatukan dalam sebuah wadah besar yang disebut “tempayan”. Tempayan berisi air kemudian dibawa ke tempat upacara dan diletakkan di tengah-tengah. Mempelai perempuan dan laki-laki duduk berdampingan di hadapan tempayan tersebut.

Prosesi siraman dipimpin oleh seorang sesepuh adat setempat atau perangkat desa yang ditunjuk. Sesepuh adat akan memanjatkan doa-doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi mempelai. Kemudian, sesepuh adat akan menyiramkan air dari tempayan ke kepala mempelai perempuan dan laki-laki secara bergantian. Air yang disiramkan melambangkan pembersihan semua beban dan dosa yang pernah dilakukan oleh mempelai di masa lalu.

Selain perangkat desa dan sesepuh adat, terdapat juga peran penting yang diemban oleh orang tua dan saudara mempelai. Mereka ikut menyiramkan air kepada mempelai sambil mendoakan agar pernikahan berjalan lancar dan dilimpahi berkah. Para tamu undangan pun tak ketinggalan untuk memberikan doa restu kepada mempelai.

Prosesi siraman diakhiri dengan pembacaan doa penutup oleh sesepuh adat. Setelah itu, mempelai mengganti pakaiannya dengan pakaian adat yang baru. Prosesi siraman selesai, dan kedua mempelai siap melangkah ke jenjang pernikahan dengan hati yang bersih dan penuh harapan.

“Prosesi siraman memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat kami,” ungkap warga Desa Bendasari. “Ritual ini menjadi pengingat bahwa setiap orang harus menjalani hidup dengan bersih dan jujur sebelum memasuki tahap baru dalam kehidupan.”

“Prosesi siraman juga merupakan simbol pemberkatan dari Tuhan Yang Maha Esa,” tambah Kepala Desa Bendasari. “Kami percaya bahwa melalui ritual ini, mempelai akan diberikan jalan yang lapang dan berkah dalam mengarungi bahtera rumah tangga.”

Prosesi Ngaret

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Unik di Desa Bendasari
Source weddingmarket.com

Prosesi Ngaret merupakan salah satu tradisi unik yang menjadi ciri khas pernikahan adat di Desa Bendasari. Acara ini digelar sehari sebelum akad nikah, biasanya pada sore atau malam hari. Prosesi ini diawali dengan pengiring pengantin yang menyanyikan lagu-lagu tradisional, mengiringi mempelai wanita berjalan menuju tempat akad nikah, biasanya di rumah mempelai pria atau di masjid.

Lagu-lagu yang dibawakan biasanya adalah lagu-lagu daerah yang bertemakan percintaan atau pernikahan. Iramanya yang merdu dan liriknya yang puitis menambah suasana haru dan syahdu di tengah prosesi. Setiap bait lagu yang dinyanyikan mengandung makna dan doa untuk kebahagiaan kedua mempelai.

Selain menyanyikan lagu, para pengiring pengantin juga membawa berbagai perlengkapan, seperti bokor yang berisi air, bunga, dan peralatan make up. Air di dalam bokor digunakan untuk membasuh kaki mempelai wanita sebagai simbol penyucian diri menjelang pernikahan. Sementara bunga melambangkan kecantikan dan keharuman mempelai wanita.

Kepala Desa Bendasari mengungkapkan bahwa tradisi Ngaret ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. “Tradisi ini adalah bagian dari identitas budaya kita. Melestarikannya sama artinya dengan menjaga kelestarian budaya kita,” tuturnya.

Salah satu warga Desa Bendasari, Ibu Sari, mengaku sangat terkesan dengan tradisi Ngaret. “Prosesi ini sangat indah dan mengharukan. Lagu-lagunya sangat merdu dan maknanya sangat mendalam,” katanya.

Proses Ngaret biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga mempelai wanita tiba di tempat akad nikah. Sepanjang perjalanan, para pengiring pengantin terus menyanyikan lagu-lagu tradisional, sementara warga desa ikut mengiringi dan memberikan doa restu untuk kedua mempelai.

Prosesi Akad Nikah

Di balik hiruk pikuk persiapan pernikahan, momen akad nikah menjadi puncak dari rangkaian prosesi pernikahan adat di Desa Bendasari. Momen sakral ini menjadi penanda ikatan suci antara sepasang insan yang saling mencintai. Sebagai warisan leluhur, prosesi akad nikah di sini masih kental dengan tradisi dan adat istiadat yang unik, yang terus dijaga dan dilestarikan oleh warga desa.

Proses akad nikah diawali dengan beberapa tahapan penting, yakni:

  1. Pembukaan
    Prosesi akad nikah dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa oleh pemuka agama. Doa yang dipanjatkan memohon kelancaran dan keberkahan bagi kedua mempelai yang akan mengarungi bahtera rumah tangga.
  2. Ijab Qabul
    Inilah momen paling ditunggu dalam prosesi akad nikah. Pihak mempelai pria, yang didampingi oleh wali nikah, akan mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu dan para saksi. Ucapan ijab kabul ini berisi penyerahan dan penerimaan mahar dari pihak mempelai pria kepada mempelai wanita.
  3. Penyerahan Mahar
    Setelah ijab kabul, mempelai pria menyerahkan mahar yang telah disepakati kepada mempelai wanita. Mahar biasanya berupa uang, perhiasan, atau barang-barang berharga lainnya, sebagai simbol ikatan dan tanggung jawab suami terhadap istrinya.
  4. Pengesahan Nikah
    Penghulu kemudian akan membacakan akta nikah yang berisi pernyataan sahnya pernikahan kedua mempelai. Akta nikah ini ditandatangani oleh kedua mempelai, wali nikah, penghulu, dan saksi-saksi.
  5. Doa dan Nasihat
    Prosesi akad nikah ditutup dengan doa dan nasihat dari pemuka agama. Doa yang dipanjatkan memohon kebahagiaan, keselamatan, dan keberkahan bagi kedua mempelai dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

“Tradisi akad nikah di Desa Bendasari ini merupakan warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Kepala Desa Bendasari. “Prosesi ini tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga mengikat mereka dalam tali adat dan budaya leluhur kita.”

Warga desa Bendasari sangat bangga dengan tradisi akad nikah yang unik ini. Mereka percaya bahwa tradisi ini memperkuat ikatan kekeluargaan dan mempererat hubungan antarwarga.
“Saya sangat terharu menyaksikan prosesi akad nikah ini,” ujar seorang warga desa Bendasari. “Ini adalah momen yang sangat sakral dan penuh makna, yang akan selalu saya ingat sepanjang hidup saya.”

Prosesi Panggih

Pertemuan akbar antara kedua mempelai yang dipenuhi dengan doa dan harapan untuk kebahagiaan pernikahan, inilah prosesi panggih dalam pernikahan tradisional Desa Bendasari. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian upacara pernikahan adat, di mana kedua mempelai dipertemukan setelah melalui serangkaian ritual sebelumnya.

Prosesi panggih dimulai dengan mempelai wanita yang diarak oleh keluarga dan kerabat dari rumah kediamannya menuju pelaminan. Sementara itu, di pelaminan, mempelai pria telah menanti dengan didampingi oleh keluarganya. Sesampainya di depan pelaminan, kedua mempelai akan saling berhadap-hadapan sebelum akhirnya dipersilakan duduk berdampingan.

Dalam prosesi ini, perangkat Desa Bendasari akan membacakan doa-doa dan harapan untuk kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga kedua mempelai. Setelah itu, barulah kedua mempelai dapat saling bertukar cincin kawin sebagai simbol ikatan pernikahan mereka. Tak ketinggalan, para tamu yang hadir akan memberikan ucapan selamat dan doa restu kepada kedua mempelai.

Prosesi panggih tidak hanya sekadar pertemuan dua insan, tetapi juga merupakan perpaduan dua keluarga besar. Momen ini menjadi awal dari kehidupan baru bagi kedua mempelai, di mana mereka akan saling melengkapi dan menjalani bahtera rumah tangga bersama-sama. Tak heran jika kehadiran keluarga dan kerabat menjadi sangat penting dalam prosesi ini, sebagai saksi dan penopang perjalanan pernikahan mereka selanjutnya.

Menurut Kepala Desa Bendasari, prosesi panggih memiliki makna yang sangat sakral dalam pernikahan adat Desa Bendasari. “Ini adalah momen yang sangat penting, di mana kedua mempelai dipertemukan setelah melalui berbagai rintangan dan hambatan. Melalui prosesi ini, kita doakan agar pernikahan mereka langgeng dan dipenuhi kebahagiaan,” ujarnya.

Senada dengan itu, warga Desa Bendasari juga mengungkapkan rasa sukacita dan antusiasme mereka menyaksikan prosesi panggih. “Saya sangat bahagia melihat kedua mempelai bersatu dalam pernikahan adat kita. Semoga mereka selalu dilimpahi keberkahan dan kebahagiaan,” ungkap salah seorang warga desa.

Resepsi Pernikahan

Perayaan meriah yang dihadiri oleh seluruh warga desa menjadi penutup rangkaian prosesi pernikahan adat di Desa Bendasari. Ini adalah acara yang penuh sukacita, di mana keluarga dan teman-teman berkumpul untuk memberikan doa restu dan berbagi kebahagiaan dengan kedua mempelai.

Resepsi pernikahan biasanya diadakan di rumah mempelai wanita, atau di tempat yang luas seperti balai desa. Acara ini dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Bendasari atau perangkat desa lainnya, yang menyampaikan rasa terima kasih dan doa restu kepada kedua mempelai. Warga desa berduyun-duyun hadir, mengenakan pakaian adat Sunda yang anggun, berbaur dengan penuh kehangatan.

Pernikahan adat Desa Bendasari tidak lepas dari nilai-nilai kearifan lokal. Acara resepsi biasanya diramaikan dengan pertunjukan seni tradisional Sunda, seperti karinding, jaipongan, dan angklung. Warga desa turut berpartisipasi aktif, menciptakan suasana kebersamaan dan keceriaan. Pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner khas Sunda yang menggugah selera, seperti nasi tumpeng, sayur asam, dan karedok.

Salah satu keunikan resepsi pernikahan di Desa Bendasari adalah adanya tradisi ‘ngaleut’. Dalam tradisi ini, kedua mempelai akan diarak keliling desa, diiringi oleh iring-iringan musik tradisional dan warga yang turut menyanyi dan menari. ‘Ngaleut’ melambangkan harapan agar kedua mempelai mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan pernikahan mereka.

Resepsi pernikahan di Desa Bendasari menjadi bukti kuat akan kekayaan budaya dan tradisi Sunda yang masih terjaga dengan baik. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan bagi kedua mempelai, tetapi juga kesempatan bagi warga desa untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan warisan budaya leluhur mereka.

Bagikan Cerita Desa Bendasari ke Seluruh Dunia!

Halo, sahabat desa tercinta!

Yuk, sebarkan kisah seru dan inspiratif dari Desa Bendasari kita yang tercinta ini ke seluruh pelosok dunia. Caranya gampang banget! Klik tombol "Bagikan" di setiap artikel menarik yang kamu baca di website kita (www.bendasari.desa.id).

Jangan lupa juga baca artikel-artikel lainnya yang nggak kalah kece. Ada banyak cerita tentang budaya, sejarah, potensi wisata, dan kemajuan Desa Bendasari yang siap bikin kamu bangga.

Dengan membagikan artikel-artikel ini, kita bisa memperkenalkan Desa Bendasari kepada orang lebih banyak lagi. Biar dunia tahu bahwa kita punya banyak hal keren yang patut dibanggakan.

Yuk, bersama-sama kita jadikan Desa Bendasari semakin terkenal dunia! Bagikan artikelnya dan ajak semua orang untuk mengeksplor keindahan dan keunikan desa kita.

#DesaBendasariMendunia #CeritaDesaYangMenginspirasi #BanggaJadiWargaBendasari

source

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru