Cisuru, Cilacap – Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cisuru menggelar pertemuan rutin yang kali ini berfokus pada pelatihan sandang secara daring. Acara ini berlangsung di Balai Desa Cisuru, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, pada Selasa, 26 Agustus 2025. Seluruh kader PKK dari 3 dusun di Desa Cisuru berkumpul untuk mengikuti pelatihan yang terhubung langsung melalui aplikasi Zoom dengan narasumber profesional.
Acara dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Cisuru, Ibu Poniah. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa pelatihan virtual ini merupakan terobosan baru untuk memastikan seluruh kader tetap bisa meningkatkan keterampilan di tengah kesibukan masing-masing. “Meskipun kita tidak bertatap muka langsung dengan narasumber, semangat belajar kita tidak boleh luntur. Pelatihan ini adalah kesempatan emas untuk menambah pengetahuan di bidang kerajinan sandang,” ujar Ibu Poniyah .
Melalui layar proyektor yang terpasang di balai desa, para kader mengikuti setiap sesi yang dipandu oleh narasumber dari PKK pusat. Materi yang disampaikan mencakup teknik dasar menjahit, cara mendesain masker kain, hingga membuat aksesoris dari kain perca. Narasumber juga menunjukkan tutorial langkah demi langkah yang bisa diikuti langsung oleh para kader. Suasana tetap interaktif, di mana para kader bisa bertanya melalui kolom chat atau secara langsung jika ada sesi tanya jawab.
Memasuki sore hari, kegiatan di Desa Cisuru terhubung dengan acara PKK Nasional. Acara ini merupakan puncak dari pelatihan sandang yang diadakan serentak di seluruh Indonesia. Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tri Tito Karnavian, memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh kader di Indonesia. Beliau menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan semangat para kader di daerah dalam menyukseskan program-program PKK, termasuk pelatihan sandang secara daring ini.
Pelatihan sandang ini diharapkan dapat mendorong para kader PKK Desa Cisuru untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di lingkungan masing-masing. Dengan bekal keterampilan yang didapat, mereka bisa mulai membuat produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
