Saturday, September 6, 2025
HomeKab. SiakDesa Tanjung KurasPembentukan Tim Pemantauan Deforestasi Kampung Tanjung Kuras

Pembentukan Tim Pemantauan Deforestasi Kampung Tanjung Kuras

Penyelenggaraan Focus Group Diskusi (FGD) Pemantauan Deforestasi di Kantor Kampung Tanjung Kuras berlangsung dengan khidmat pada Rabu (28/05/2025). Turut hadir Penghulu, Fasdes dan Core SPLP, Kerani, Kadus dan perangkat Kampung, BAPEKAM dan wakil BAPEKAM serta anggota, Komunitas Belatram.

Pemantauan deforestasi merupakan proses mengawasi perubahan serta mendeteksi tingkat penggundulan dan degradasi hutan/lahan. Hal ini penting dilakukan mengingat Kampung Tanjung Kuras memiliki hutan mangrove sekitar 68 hektar. Adapun tujuannya ialah untuk konservasi lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi perubahan iklim.

Tak hanya itu, dalam rapat juga dibahas pembentukan tim pemantauan deforestasi agar mempermudah proses pemantauan, identifikasi, dan pengumpulan data terkait penebangan hutan yang tidak terencana. Tim ini berperan dalam memantau area deforestasi, mengumpulkan data (luas area deforestasi, jenis pohon yang ditebang, dan metode penebangan), analisis data, melaporkan temuan kepada pemerintah Kampung, mengusulkan rekomendasi untuk mencegah dan mengendalikan deforestasi.

Fasdes SPLP (Siak Pelalawan Lanskep), Khairul Abdi mengatakan bahwa jika ada pembukaan lahan, maka tim yang telah dibentuk terjun ke lapangan untuk lakukan pemantauan sekaligus mengambil dokumentasi, kemudian lapor ke Penghulu Kampung terkait temuan-temuan yang ada. Adapun susunan tim pemantauan deforestasi yang dibentuk dalam rapat ialah sebagai berikut :

  1. Ketua : Ahmad
  2. Wakil : Alfian
  3. Sekretaris : Eka Sri Melati
  4. Bendahara : Muslim
  5. Anggota : Iin Putra Sarpana, Zubir, Syamsir, Sadar Husin, Kaharuddin, Rio Candra, Ramlan.

Selain itu, tim pemantauan deforestasi di Kampung Tanjung Kuras dijuluki “Pokmaswas Beting Selayang”. Dengan adanya tim yang efektif, diharapkan upaya pencegahan dan pengendalian deforestasi dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif sehingga laju deforestasi dapat dikendalikan dan dampak negatifnya dapat diminimalkan.

Haris, ketua Komunitas Belatram berharap agar kegiatan ini mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat agar mampu menjaga wilayah tanpa merusak sumber daya di tempat lain.

“Alangkah baiknya jika kegiatan yg dilaksanakan didukung dengan penyuluhan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui berapa pentingnya reboisasi bukan sekedar merusak,” harapnya.

Penulis : Pewarta Warga Mi

source

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru